Elon Musk baru saja melanjutkan investasi tambahan sebesar 150 juta USD ke X, memperkuat posisinya sebagai pemegang saham pengendali platform media sosial ini. Investasi ini dilakukan tahun lalu tetapi baru saja diungkapkan dalam laporan tahunan 2024 dari Kingdom Holding. Ini menunjukkan bahwa Elon tetap bertekad untuk mengubah X menjadi platform yang komprehensif, meskipun menghadapi tantangan keuangan dan volatilitas dalam penilaian perusahaan.
Elon Musk Memperkuat Kontrol atas X
Pada Oktober 2023, Elon Musk memegang 74% saham di X. Namun, ia tidak berhenti di situ tetapi terus berusaha untuk membeli lebih banyak saham minoritas dengan penilaian yang sama, membantu mempertahankan kendali mutlak.
Kingdom Holding, bersama dengan pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud, masih merupakan salah satu pemegang saham minoritas terbesar di X. Namun, pengaruh mereka tidak signifikan dibandingkan dengan kontrol dominan Musk.
Laporan Kingdom Holding mengatakan bahwa pada 31 Desember 2023, grup tersebut menilai investasinya di X sebesar 985 juta riyal (khoảng 262,7 juta USD), setara dengan penilaian keseluruhan X sebesar $29,2 miliar. Ini kira-kira sesuai dengan harga yang dibayar Elon ketika dia membeli Twitter pada Oktober 2022.
Nilai X Memulihkan Kekuatan Kuat
Setelah Musk mengambil alih Twitter dan mengubah namanya menjadi X, perusahaan kehilangan banyak pengiklan karena kekhawatiran tentang kebijakan penyensoran konten. Hal ini membuat Fidelity Investments pernah menurunkan valuasi X menjadi hanya di bawah 10 miliar USD pada bulan Januari 2024, turun hingga 68% dari harga beli awal.
Namun, baru-baru ini, X telah mengalami pemulihan yang signifikan. Dalam sebuah transaksi perdagangan saham sekunder awal bulan Maret 2025, X dinilai sebesar 44 miliar USD. Pemulihan ini terjadi setelah Elon Musk mempererat hubungan dengan mantan Presiden Donald Trump, yang sedang bersiap untuk kembali ke Gedung Putih.
Selain itu, X juga sedang berusaha untuk mengumpulkan tambahan 2 miliar USD dalam putaran pendanaan baru untuk membayar lebih dari 1 miliar USD utang subordinasi dari akuisisi Twitter awal. Uang ini juga akan digunakan untuk mengembangkan produk baru, terutama di bidang pembayaran dan kecerdasan buatan (AI).
Bank Lepas dari Utang Twitter
Pinjaman senilai 12,5 miliar USD yang digunakan Elon Musk untuk membeli Twitter pernah menjadi beban besar bagi bank-bank Wall Street, termasuk Morgan Stanley, Bank of America, Barclays, dan MUFG. Ketika nilai X turun drastis, bank-bank ini kesulitan untuk menjual kembali utang ini kepada investor.
Namun, berkat pemulihan yang kuat dari X dan pengaruh Musk dalam pemerintahan Trump, bank-bank akhirnya berhasil menjual hampir seluruh utang ini, mengurangi risiko keuangan yang terkait dengan transaksi Musk.
Salah satu faktor penting yang membantu meningkatkan kepercayaan investor adalah keputusan Elon Musk untuk memberikan pemegang saham X hak kepemilikan 25% di perusahaan AI-nya, xAI. Saat ini, xAI dinilai sekitar 45 miliar USD, memberikan stabilitas finansial bagi X dan meningkatkan kepercayaan dari pihak-pihak yang memberikan pinjaman.
X Memperluas Arah: Pembayaran & AI
Elon Musk tidak hanya fokus pada media sosial tetapi juga sedang mengubah X menjadi platform serbaguna. Pada bulan Januari 2024, CEO X, Linda Yaccarino, mengumumkan X Money, sebuah platform dompet digital dan pembayaran peer-to-peer (P2P). Diperkirakan, X Money akan diluncurkan pada akhir tahun ini dengan Visa sebagai mitra utama.
Selain itu, X sedang memperkuat integrasi AI ke dalam platformnya. Awal minggu ini, perusahaan meluncurkan Grok 3, versi terbaru dari chatbot AI, yang ditujukan untuk pengguna premium. Grok 3 dikembangkan oleh xAI dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan periklanan, serta memperluas produk-produk baru di X.
Kesimpulan
Dengan terus menginvestasikan uang ke X dan memperluas strategi bisnis, Elon Musk menunjukkan bahwa dia masih percaya pada potensi platform ini. Meskipun telah menghadapi banyak kesulitan, mulai dari kepergian pengiklan hingga tekanan finansial dari utang yang besar, X masih mencari cara untuk pulih dengan kuat. Jika rencana mengenai pembayaran dan AI berhasil, X dapat menjadi "super aplikasi" seperti ambisi awal Musk.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Elon Musk Terus Menginvestasikan Uang ke X, Memperluas Pengendalian
Elon Musk baru saja melanjutkan investasi tambahan sebesar 150 juta USD ke X, memperkuat posisinya sebagai pemegang saham pengendali platform media sosial ini. Investasi ini dilakukan tahun lalu tetapi baru saja diungkapkan dalam laporan tahunan 2024 dari Kingdom Holding. Ini menunjukkan bahwa Elon tetap bertekad untuk mengubah X menjadi platform yang komprehensif, meskipun menghadapi tantangan keuangan dan volatilitas dalam penilaian perusahaan. Elon Musk Memperkuat Kontrol atas X Pada Oktober 2023, Elon Musk memegang 74% saham di X. Namun, ia tidak berhenti di situ tetapi terus berusaha untuk membeli lebih banyak saham minoritas dengan penilaian yang sama, membantu mempertahankan kendali mutlak. Kingdom Holding, bersama dengan pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud, masih merupakan salah satu pemegang saham minoritas terbesar di X. Namun, pengaruh mereka tidak signifikan dibandingkan dengan kontrol dominan Musk. Laporan Kingdom Holding mengatakan bahwa pada 31 Desember 2023, grup tersebut menilai investasinya di X sebesar 985 juta riyal (khoảng 262,7 juta USD), setara dengan penilaian keseluruhan X sebesar $29,2 miliar. Ini kira-kira sesuai dengan harga yang dibayar Elon ketika dia membeli Twitter pada Oktober 2022. Nilai X Memulihkan Kekuatan Kuat Setelah Musk mengambil alih Twitter dan mengubah namanya menjadi X, perusahaan kehilangan banyak pengiklan karena kekhawatiran tentang kebijakan penyensoran konten. Hal ini membuat Fidelity Investments pernah menurunkan valuasi X menjadi hanya di bawah 10 miliar USD pada bulan Januari 2024, turun hingga 68% dari harga beli awal. Namun, baru-baru ini, X telah mengalami pemulihan yang signifikan. Dalam sebuah transaksi perdagangan saham sekunder awal bulan Maret 2025, X dinilai sebesar 44 miliar USD. Pemulihan ini terjadi setelah Elon Musk mempererat hubungan dengan mantan Presiden Donald Trump, yang sedang bersiap untuk kembali ke Gedung Putih. Selain itu, X juga sedang berusaha untuk mengumpulkan tambahan 2 miliar USD dalam putaran pendanaan baru untuk membayar lebih dari 1 miliar USD utang subordinasi dari akuisisi Twitter awal. Uang ini juga akan digunakan untuk mengembangkan produk baru, terutama di bidang pembayaran dan kecerdasan buatan (AI). Bank Lepas dari Utang Twitter Pinjaman senilai 12,5 miliar USD yang digunakan Elon Musk untuk membeli Twitter pernah menjadi beban besar bagi bank-bank Wall Street, termasuk Morgan Stanley, Bank of America, Barclays, dan MUFG. Ketika nilai X turun drastis, bank-bank ini kesulitan untuk menjual kembali utang ini kepada investor. Namun, berkat pemulihan yang kuat dari X dan pengaruh Musk dalam pemerintahan Trump, bank-bank akhirnya berhasil menjual hampir seluruh utang ini, mengurangi risiko keuangan yang terkait dengan transaksi Musk. Salah satu faktor penting yang membantu meningkatkan kepercayaan investor adalah keputusan Elon Musk untuk memberikan pemegang saham X hak kepemilikan 25% di perusahaan AI-nya, xAI. Saat ini, xAI dinilai sekitar 45 miliar USD, memberikan stabilitas finansial bagi X dan meningkatkan kepercayaan dari pihak-pihak yang memberikan pinjaman. X Memperluas Arah: Pembayaran & AI Elon Musk tidak hanya fokus pada media sosial tetapi juga sedang mengubah X menjadi platform serbaguna. Pada bulan Januari 2024, CEO X, Linda Yaccarino, mengumumkan X Money, sebuah platform dompet digital dan pembayaran peer-to-peer (P2P). Diperkirakan, X Money akan diluncurkan pada akhir tahun ini dengan Visa sebagai mitra utama. Selain itu, X sedang memperkuat integrasi AI ke dalam platformnya. Awal minggu ini, perusahaan meluncurkan Grok 3, versi terbaru dari chatbot AI, yang ditujukan untuk pengguna premium. Grok 3 dikembangkan oleh xAI dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan periklanan, serta memperluas produk-produk baru di X. Kesimpulan Dengan terus menginvestasikan uang ke X dan memperluas strategi bisnis, Elon Musk menunjukkan bahwa dia masih percaya pada potensi platform ini. Meskipun telah menghadapi banyak kesulitan, mulai dari kepergian pengiklan hingga tekanan finansial dari utang yang besar, X masih mencari cara untuk pulih dengan kuat. Jika rencana mengenai pembayaran dan AI berhasil, X dapat menjadi "super aplikasi" seperti ambisi awal Musk.