Daun teratai di kolam mengering, cabang willow di tepi sungai gundul. Musim dingin semakin dalam setiap harinya, suhu semakin dingin setiap harinya. Duduk di depan jendela, menghadapi waktu, satu hati untuk satu orang, satu kota untuk satu orang, segelas teh untuk satu orang, begitulah rindu pada masa lalu, begitulah penghormatan pada waktu. Orang yang merindukan masa lalu selalu mengumpulkan kenangan dalam kehidupan sehari-hari, menunggu dengan sabar putaran waktu, berharap akan ada kesempatan untuk bercerita di sekitar api unggun, memanaskan anggur, menyeduh teh, tempat kosong menanti, menunggu kedatanganmu, bersama-sama tersenyum, menyambut musim semi, begitulah waktu menjadi puisi yang damai, begitulah tahun bergaung menjadi teh, dengan mimpi panjang yang tak terjaga, dengan kebahagiaan yang tak terlupakan.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
24 Suka
Hadiah
24
22
Bagikan
Komentar
0/400
A13z
· 2024-11-26 07:37
Saudara, apakah hari ini akan naikkan posisi
Lihat AsliBalas0
Lihat Lebih Banyak
ListenToTheFlowers
· 2024-11-26 06:05
Lama tidak bertemu dengan Sheng Ge! Sekarang kita bertemu dengan tulisan indah yang menghangatkan hati!
Lihat AsliBalas0
Lihat Lebih Banyak
Listening
· 2024-11-26 04:41
Selamat siang
Lihat AsliBalas1
Lihat Lebih Banyak
BigBullCat
· 2024-11-26 03:27
Balas0
Lihat Lebih Banyak
CoinWinner666
· 2024-11-26 02:56
Musim dingin terasa hangat seperti musim semi denganmu sebagai teman yang menemani 😁
Lihat AsliBalas0
Lihat Lebih Banyak
OneLeafOneBodhi2
· 2024-11-26 02:55
Halo kak Sheng
Lihat AsliBalas0
Lihat Lebih Banyak
KodoTaisei
· 2024-11-26 02:41
Manusia seperti bunga krisan, waktu tenang, bersyukur dan bahagia
minum bersama di musim dingin
Daun teratai di kolam mengering, cabang willow di tepi sungai gundul. Musim dingin semakin dalam setiap harinya, suhu semakin dingin setiap harinya. Duduk di depan jendela, menghadapi waktu, satu hati untuk satu orang, satu kota untuk satu orang, segelas teh untuk satu orang, begitulah rindu pada masa lalu, begitulah penghormatan pada waktu. Orang yang merindukan masa lalu selalu mengumpulkan kenangan dalam kehidupan sehari-hari, menunggu dengan sabar putaran waktu, berharap akan ada kesempatan untuk bercerita di sekitar api unggun, memanaskan anggur, menyeduh teh, tempat kosong menanti, menunggu kedatanganmu, bersama-sama tersenyum, menyambut musim semi, begitulah waktu menjadi puisi yang damai, begitulah tahun bergaung menjadi teh, dengan mimpi panjang yang tak terjaga, dengan kebahagiaan yang tak terlupakan.