Komentar mengejutkan datang dari analis Bitcoin (BTC)!

Harga ini mencapai level tertinggi sepanjang masa di $69,324 tak lama setelah bel pembukaan Wall Street pada tanggal 5 Maret, sebelum naik ke $59,323 dalam koreksi tajam sebesar 9,75%. Para analis menggambarkan hal ini sebagai langkah yang disambut baik sebelum “konsolidasi yang sehat” terjadi

FOMO terasa berat!

Data dari TradingView menunjukkan perdagangan Bitcoin berada 9 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa di $69,170. Meskipun BTC masih naik 12 persen selama tujuh hari terakhir, jatuhnya mata uang kripto terkemuka secara tiba-tiba telah membuat pelaku pasar bertanya-tanya ke mana arah harga.

Analis pasar Aksel Kibar membagikan grafik yang menunjukkan Bitcoin naik di atas $69,000, menyebutnya sebagai “fase FOMO.”

Dalam postingan tanggal 4 Maret di

"Saya tidak berpikir pergerakan harga di BTC merupakan breakout yang jelas. Jangan FOMO dalam proses ini."

Alex Thorn, kepala penelitian di Galaxy Research, memusatkan perhatiannya pada pergerakan harga historis Bitcoin, terutama pada tahun 2020, ketika Bitcoin sempat mengalami rebound setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Thorn mencatat bahwa jika sejarah terulang kembali, BTC kemungkinan akan turun 11,3 persen lagi dalam 15 hari sebelum menembus ATH “untuk selamanya” dalam beberapa minggu ke depan.

BTC mengirimkan sinyal jual pada grafik harian

$50,000 menengah ke bawah adalah kemungkinan kemunduran di mana potensi penurunan dapat terjadi.Pada tanggal 2 Maret, Peter Brandt membagikan grafik yang menunjukkan perdagangan BTC dalam saluran paralel yang luas dengan dukungan jangka pendek di bawah $55,000 yang disediakan oleh batas tengah pola.

“Saya yakin penurunan di bawah $55.000 akan menjadi peluang pembelian, namun saya tidak memperkirakan penurunan seperti itu akan terjadi.”