BIS Mengatakan Inflasi Akan Terus Meningkat (Dan Bitcoin Juga) Bank for International Settlements menunjukkan bahwa inflasi yang terus-menerus akan menyebabkan kebijakan moneter yang lebih ketat lebih lama Fakta Kunci: Kenaikan harga merupakan hambatan untuk mengatasi "mil terakhir" inflasi. Sementara uang fiat "rusak," bitcoin meningkat. Bank for International Settlements (BIS) menunjukkan bahwa inflasi, yang sudah persisten, akan tetap tinggi, terutama pada tenaga kerja. Dalam sebuah laporan baru, lembaga keuangan mencatat bahwa "potensi perlambatan disinflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter tetap ketat lebih lama." Inflasi, didorong oleh tingginya biaya layanan, kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini dan dapat mendorong bank sentral untuk menunda penurunan suku bunga. Ini mengacu pada fakta bahwa sektor jasa semakin padat karya; dan, karenanya, lebih mahal. Jadi, dengan upah yang mempengaruhi harga layanan, ini juga akan naik lebih banyak lagi. Dan sebagai hasilnya, "potensi perlambatan disinflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter tetap lebih ketat lebih lama," tambah laporan itu. Sumber: CryptoNews
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
#Do you think the fall of Bitcoin from ATH is a normal retracement?#
BIS Mengatakan Inflasi Akan Terus Meningkat (Dan Bitcoin Juga)
Bank for International Settlements menunjukkan bahwa inflasi yang terus-menerus akan menyebabkan kebijakan moneter yang lebih ketat lebih lama
Fakta Kunci:
Kenaikan harga merupakan hambatan untuk mengatasi "mil terakhir" inflasi.
Sementara uang fiat "rusak," bitcoin meningkat.
Bank for International Settlements (BIS) menunjukkan bahwa inflasi, yang sudah persisten, akan tetap tinggi, terutama pada tenaga kerja. Dalam sebuah laporan baru, lembaga keuangan mencatat bahwa "potensi perlambatan disinflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter tetap ketat lebih lama."
Inflasi, didorong oleh tingginya biaya layanan, kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini dan dapat mendorong bank sentral untuk menunda penurunan suku bunga.
Ini mengacu pada fakta bahwa sektor jasa semakin padat karya; dan, karenanya, lebih mahal.
Jadi, dengan upah yang mempengaruhi harga layanan, ini juga akan naik lebih banyak lagi. Dan sebagai hasilnya, "potensi perlambatan disinflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter tetap lebih ketat lebih lama," tambah laporan itu.
Sumber: CryptoNews