Menurut laporan penelitian yang diterbitkan oleh JPMorgan, penambang Bitcoin dengan biaya listrik rendah dan sumber energi berkelanjutan yang tinggi akan menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat bertahan dalam lingkungan yang kompetitif. Laporan tersebut menyatakan bahwa biaya listrik adalah faktor utama dalam penambangan dan memengaruhi keseluruhan biaya produksi Bitcoin. Ditekankan bahwa penambang mencoba beralih ke sumber energi yang lebih murah dan berkelanjutan untuk mempertahankan keuntungan mereka. Turunnya harga listrik di AS menunjukkan bahwa AS, tempat sebagian besar perusahaan penambangan Bitcoin berada, adalah peserta terbesar dalam hashrate Bitcoin. Laporan tersebut menyatakan bahwa biaya listrik yang lebih rendah dapat menahan kenaikan biaya produksi Bitcoin pada tahap saat ini. Disebutkan juga bahwa harga listrik rata-rata untuk penambang Bitcoin secara global adalah sekitar $0,05 per kilowatt jam, meskipun beberapa perusahaan pertambangan besar dapat membayar jauh lebih sedikit dari itu. JPMorgan memperkirakan bahwa seiring waktu, industri penambangan Bitcoin akan berkonsolidasi dan menjadi lebih kompetitif karena hanya penambang dengan biaya produksi lebih rendah yang dapat bertahan. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa para penambang berusaha mendiversifikasi sumber energinya dengan sumber energi terbarukan agar ramah lingkungan.