Bitcoin akan kembali menyambut bull run

Saya baru saja menyelesaikan perjalanan ski selama dua minggu di belahan bumi selatan. Sebagian besar waktu saya dihabiskan untuk ski di luar ruangan, yang membutuhkan banyak pengeluaran fisik. Untuk menjaga performa sepanjang hari, saya perlu mengombinasikan makanan yang cepat dan lambat terbakar dengan bijak. Strategi diet ini mengingatkan saya pada hubungan antara harga dan jumlah dalam kebijakan moneter.

Dalam pertemuan bank sentral Jumat lalu, Federal Reserve, Bank of England, dan Bank Sentral Eropa semuanya menyatakan akan terus menurunkan suku bunga. Berita ini mendorong harga aset berisiko naik, tetapi pada saat yang sama juga dapat menyebabkan yen menguat, yang dapat memicu reaksi negatif di pasar. Para pengambil keputusan perlu menyeimbangkan kedua kekuatan ini, dan mungkin melalui perluasan neraca untuk mengimbangi dampak penguatan yen.

Dari sudut pandang ekonomi, Federal Reserve saat ini tidak perlu menurunkan suku bunga. Inflasi masih di atas target, pertumbuhan PDB kuat, dan defisit pemerintah mencapai rekor. Namun, karena pertimbangan politik, Federal Reserve mungkin akan mengorbankan ekonomi untuk menjaga pasar saham tetap meningkat.

Nilai tukar yen terutama dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga. Seiring dengan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, nilai tukar dolar terhadap yen mungkin akan turun lebih lanjut. Jika yen menguat dengan cepat menyebabkan pasar turun, Federal Reserve mungkin akan menghentikan pengetatan kuantitatif, bahkan memulai kembali pelonggaran kuantitatif.

Saat ini pasar cryptocurrency menghadapi berbagai faktor positif: pemotongan suku bunga oleh bank sentral global, suntikan likuiditas oleh Departemen Keuangan AS, dan kenaikan suku bunga yang hati-hati oleh bank sentral Jepang. Meskipun pasar saham mungkin turun akibat pemotongan suku bunga, aset dengan pasokan terbatas seperti Bitcoin masih bisa meroket.