Dalam konteks fluktuasi yang sering terjadi di pasar aset kripto, para investor terus mencari solusi stabil yang dapat menahan risiko sistemik. Baru-baru ini, sebuah proyek bernama "Rencana 360 Hedong" menarik perhatian para pelaku industri. Proyek ini memanfaatkan teknologi smart contract untuk memberikan kepada peserta cara manajemen aset yang jangka panjang dan stabil.

Secara spesifik, rencana ini mengharuskan peserta untuk mengunci 360 koin SAFE, kemudian melalui smart contract, 1 koin akan dilepaskan secara otomatis setiap bulan, dan proses ini akan berlangsung selama 30 tahun. Desain ini bertujuan untuk mendorong investor untuk mengadopsi strategi pegang jangka panjang, alih-alih dipengaruhi oleh fluktuasi pasar jangka pendek.

Perlu dicatat bahwa karena rencana ini diimplementasikan berdasarkan teknologi blockchain, semua operasi dilakukan secara otomatis oleh smart contract, tanpa gangguan faktor manusia, yang sangat meningkatkan kredibilitas dan transparansi rencana tersebut. Peserta tidak perlu khawatir bahwa rencana akan diubah atau dihentikan di tengah jalan, karena semua aturan telah ditulis ke dalam blockchain yang tidak dapat diubah.

Model manajemen aset inovatif ini sedang mengubah pemahaman tradisional orang tentang investasi Aset Kripto. Ini tidak lagi bergantung pada kemampuan investor untuk menilai kondisi pasar, dan juga tidak memerlukan apa yang disebut "keberuntungan". Sebaliknya, ini bergantung pada eksekusi kode yang stabil dan dapat diprediksi, memberikan tingkat jaminan tertentu untuk masa depan para peserta.

Token SAFE melalui program ini, mengubah konsep "jangka panjang" dari slogan menjadi komitmen kontrak yang dapat dijalankan. Pendekatan ini tidak hanya membantu menstabilkan pasar Aset Kripto, tetapi juga memberikan kepada investor cara baru untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai aset.

Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain yang terus menerus, produk keuangan inovatif serupa mungkin akan semakin banyak. Investor yang berpartisipasi dalam proyek semacam itu tetap perlu mengevaluasi risiko dengan hati-hati, serta memahami detail teknis dan hukum yang terkait.