Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dan Blockchain menarik perhatian. Sebagai salah satu pengguna pertama yang mencoba ChatGPT, saya merasa kagum sekaligus sedikit kecewa dengan kemampuannya. Meskipun ChatGPT menunjukkan kinerja yang luar biasa di beberapa bidang, pada beberapa masalah yang lebih profesional, jawabannya masih terasa dangkal.
Namun, dampak AI terhadap berbagai industri sangat besar. Banyak perusahaan sedang mengevaluasi dampak pengenalan AI terhadap alur kerja, dan diperkirakan mungkin akan mengurangi secara signifikan beberapa posisi. AI diharapkan dapat menggantikan banyak pekerjaan "pemindahan batu bata", sekaligus menjadi asisten efisiensi untuk pekerjaan "berbasis kreatif" dan "berbasis praktis".
Dengan terus meningkatnya parameter model AI, kecerdasan buatan umum mungkin dapat terwujud dalam 20 tahun. Menghadapi produktivitas yang begitu kuat, kita perlu memikirkan hubungan produksi yang sesuai. Teknologi blockchain mungkin dapat memainkan peran penting dalam hal ini, dengan menawarkan desentralisasi, kontrak pintar, dan fitur lainnya untuk memberikan batasan dan panduan yang wajar bagi pengembangan AI.
Menariknya, waktu kelahiran teknologi AI dan blockchain sangat dekat. Pada tahun 2007, Hinton menerbitkan makalah pembelajaran mendalam yang inovatif, dan pada tahun 2008, Satoshi Nakamoto merilis buku putih Bitcoin. Kedua teknologi ini tampaknya ditakdirkan untuk memiliki dampak interaktif yang mendalam di masa depan.
Melihat kembali sejarah, jalur perkembangan peradaban Timur dan Barat dipenuhi dengan drama. Sejak akhir abad ke-15, dinasti Ming dan Qing di China menerapkan kebijakan isolasi yang panjang, sementara Barat memulai era penjelajahan laut. Perbedaan ini menciptakan nasib yang berbeda antara Timur dan Barat selama 500 tahun berikutnya.
Saat ini, dunia berada dalam keadaan yang beragam dan membingungkan. Teknologi membawa peningkatan produktivitas yang besar, tetapi konflik geopolitik semakin meningkat. Dalam menghadapi teknologi baru seperti AI, kita perlu menemukan cara yang tepat untuk mengarahkannya dan mengendalikannya. Teknologi seperti Blockchain mungkin dapat berperan di dalamnya, tetapi pada akhirnya kita masih harus mengandalkan kebijaksanaan manusia untuk menentukan arah perkembangan teknologi.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
9 Suka
Hadiah
9
6
Bagikan
Komentar
0/400
WalletsWatcher
· 07-10 04:23
Berapa banyak lapangan kerja yang dapat diciptakan ini
Lihat AsliBalas0
GateUser-4745f9ce
· 07-10 04:20
Belum makan setelah pulang kerja?
Lihat AsliBalas0
MEV_Whisperer
· 07-10 04:18
Tenang, mesin secerdas apa pun tidak akan mengalahkan pemilik tambang.
Lihat AsliBalas0
TokenUnlocker
· 07-10 04:11
Aduh, ritme kehilangan pekerjaan di pagi dan sore~
Lihat AsliBalas0
BloodInStreets
· 07-10 04:05
Para suckers yang sedang gila-gilaan menyalin dasar AI, disarankan untuk lebih berhati-hati.
AI dan Blockchain Berintegrasi: Memimpin Era Revolusi Teknologi Baru
AI dan Blockchain: Sayap Revolusi Teknologi
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dan Blockchain menarik perhatian. Sebagai salah satu pengguna pertama yang mencoba ChatGPT, saya merasa kagum sekaligus sedikit kecewa dengan kemampuannya. Meskipun ChatGPT menunjukkan kinerja yang luar biasa di beberapa bidang, pada beberapa masalah yang lebih profesional, jawabannya masih terasa dangkal.
Namun, dampak AI terhadap berbagai industri sangat besar. Banyak perusahaan sedang mengevaluasi dampak pengenalan AI terhadap alur kerja, dan diperkirakan mungkin akan mengurangi secara signifikan beberapa posisi. AI diharapkan dapat menggantikan banyak pekerjaan "pemindahan batu bata", sekaligus menjadi asisten efisiensi untuk pekerjaan "berbasis kreatif" dan "berbasis praktis".
Dengan terus meningkatnya parameter model AI, kecerdasan buatan umum mungkin dapat terwujud dalam 20 tahun. Menghadapi produktivitas yang begitu kuat, kita perlu memikirkan hubungan produksi yang sesuai. Teknologi blockchain mungkin dapat memainkan peran penting dalam hal ini, dengan menawarkan desentralisasi, kontrak pintar, dan fitur lainnya untuk memberikan batasan dan panduan yang wajar bagi pengembangan AI.
Menariknya, waktu kelahiran teknologi AI dan blockchain sangat dekat. Pada tahun 2007, Hinton menerbitkan makalah pembelajaran mendalam yang inovatif, dan pada tahun 2008, Satoshi Nakamoto merilis buku putih Bitcoin. Kedua teknologi ini tampaknya ditakdirkan untuk memiliki dampak interaktif yang mendalam di masa depan.
Melihat kembali sejarah, jalur perkembangan peradaban Timur dan Barat dipenuhi dengan drama. Sejak akhir abad ke-15, dinasti Ming dan Qing di China menerapkan kebijakan isolasi yang panjang, sementara Barat memulai era penjelajahan laut. Perbedaan ini menciptakan nasib yang berbeda antara Timur dan Barat selama 500 tahun berikutnya.
Saat ini, dunia berada dalam keadaan yang beragam dan membingungkan. Teknologi membawa peningkatan produktivitas yang besar, tetapi konflik geopolitik semakin meningkat. Dalam menghadapi teknologi baru seperti AI, kita perlu menemukan cara yang tepat untuk mengarahkannya dan mengendalikannya. Teknologi seperti Blockchain mungkin dapat berperan di dalamnya, tetapi pada akhirnya kita masih harus mengandalkan kebijaksanaan manusia untuk menentukan arah perkembangan teknologi.