Baru-baru ini muncul berita bahwa pendiri Telegram, Pavel Durov, ditahan di Bandara Bourget, Paris, Prancis, yang memicu perhatian luas. Dilaporkan bahwa penahanan Durov terkait dengan penyelidikan kejahatan siber. Pemerintah UEA segera merespons, menyatakan bahwa mereka sedang memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.
Kementerian Luar Negeri UEA telah mengajukan permohonan darurat kepada pemerintah Prancis, mendesak untuk memberikan bantuan konsuler yang komprehensif kepada Durov. Langkah ini menyoroti perhatian tinggi pemerintah UEA terhadap hak-hak warganya.
Sebagai pendiri aplikasi komunikasi instan yang sangat populer, penangkapan mendadak Durov memicu diskusi luas di kalangan teknologi dan masyarakat internasional. Saat ini, rincian spesifik tentang penyelidikan belum dipublikasikan, tetapi kejadian ini pasti akan memberikan dampak tertentu terhadap industri teknologi global.
Seiring perkembangan situasi, semua pihak mengikuti dengan cermat tindakan lanjutan otoritas Prancis serta upaya diplomatik Uni Emirat Arab. Peristiwa ini juga sekali lagi memicu pemikiran tentang keamanan siber, perlindungan privasi, serta penegakan hukum lintas negara.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
19 Suka
Hadiah
19
9
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoTarotReader
· 07-04 15:56
Orang Rusia juga jatuh, turun dengan sangat cepat
Lihat AsliBalas0
tokenomics_truther
· 07-04 12:33
Ada masalah lagi?
Lihat AsliBalas0
DegenMcsleepless
· 07-04 09:33
Mengapa ada penangkapan lagi...
Lihat AsliBalas0
NotGonnaMakeIt
· 07-03 15:13
Ini pasti akan memblokir tg.
Lihat AsliBalas0
ShibaOnTheRun
· 07-02 16:58
Apa ini, tiba-tiba sudah masuk.
Lihat AsliBalas0
SolidityNewbie
· 07-02 16:54
Sudah ditangkap? Bagaimana bisa tenang untuk bermain?
Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditahan di bandara Paris, Uni Emirat Arab meminta bantuan konsuler.
Baru-baru ini muncul berita bahwa pendiri Telegram, Pavel Durov, ditahan di Bandara Bourget, Paris, Prancis, yang memicu perhatian luas. Dilaporkan bahwa penahanan Durov terkait dengan penyelidikan kejahatan siber. Pemerintah UEA segera merespons, menyatakan bahwa mereka sedang memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.
Kementerian Luar Negeri UEA telah mengajukan permohonan darurat kepada pemerintah Prancis, mendesak untuk memberikan bantuan konsuler yang komprehensif kepada Durov. Langkah ini menyoroti perhatian tinggi pemerintah UEA terhadap hak-hak warganya.
Sebagai pendiri aplikasi komunikasi instan yang sangat populer, penangkapan mendadak Durov memicu diskusi luas di kalangan teknologi dan masyarakat internasional. Saat ini, rincian spesifik tentang penyelidikan belum dipublikasikan, tetapi kejadian ini pasti akan memberikan dampak tertentu terhadap industri teknologi global.
Seiring perkembangan situasi, semua pihak mengikuti dengan cermat tindakan lanjutan otoritas Prancis serta upaya diplomatik Uni Emirat Arab. Peristiwa ini juga sekali lagi memicu pemikiran tentang keamanan siber, perlindungan privasi, serta penegakan hukum lintas negara.