Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari platform media sosial terkenal telah mendaftar sebagai bisnis layanan koin di Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di Amerika Serikat. Diketahui, entitas terdaftar tersebut bernama "Twitter Payments LLC", yang didirikan pada bulan Agustus tahun ini di negara bagian Washington. Tindakan ini memicu spekulasi tentang arah bisnis platform tersebut di masa depan.
FinCEN sebagai lembaga di bawah Departemen Keuangan AS, bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan bisnis layanan uang. Perusahaan yang terdaftar harus melaporkan transaksi yang mencurigakan kepada lembaga ini untuk memastikan kepatuhan dan transparansi kegiatan keuangan.
Pendaftaran ini terjadi tidak lama setelah platform media sosial tersebut berganti pemilik. Pemilik baru telah menyatakan berkali-kali niatnya untuk menjadikan platform tersebut sebagai "aplikasi super" multifungsi. Ada laporan bahwa manajemen baru sedang mempertimbangkan untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran koin ke dalam layanan yang ada di platform.
Arah ini mungkin menunjukkan ambisi platform dalam bidang teknologi keuangan. Dengan semakin kaburnya batas antara media sosial dan layanan keuangan, kita mungkin akan melihat lebih banyak upaya lintas batas yang serupa. Namun, transformasi ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti regulasi, teknologi, dan penerimaan pengguna.
Para ahli industri percaya bahwa keterlibatan platform sosial dalam bidang pembayaran dapat memberikan pengalaman yang lebih mudah bagi pengguna, tetapi pada saat yang sama, perlu untuk membangun sistem pengendalian risiko yang komprehensif untuk melindungi keamanan dana dan privasi pengguna. Di masa depan, bagaimana platform tersebut menyeimbangkan inovasi dan kepatuhan akan menjadi fokus pengamatan.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
22 Suka
Hadiah
22
8
Bagikan
Komentar
0/400
0xSherlock
· 23jam yang lalu
Ma Yilong benar-benar bisa bermain
Lihat AsliBalas0
PuzzledScholar
· 07-03 17:46
Musk ingin melakukan segalanya.
Lihat AsliBalas0
ZeroRushCaptain
· 07-02 16:18
Medan perang lain dari lemparan tinggi dan penjemputan rendah sedang menunggu saya
Lihat AsliBalas0
MercilessHalal
· 07-02 16:17
Kau bisa bilang apa saja, toh tidak akan bisa terwujud.
Lihat AsliBalas0
New_Ser_Ngmi
· 07-02 15:59
Mister Ma masih dapat diandalkan.
Lihat AsliBalas0
TokenCreatorOP
· 07-02 15:56
Gelombang X ini berjalan dengan stabil.
Lihat AsliBalas0
Rugman_Walking
· 07-02 15:55
Apakah Ma Yilong akan memasuki industri pembayaran? Mari kita tunggu dan lihat.
Lihat AsliBalas0
FrontRunFighter
· 07-02 15:50
jebakan honeypot terpusat lainnya untuk menjebak ritel... tetap waspada anon
Perusahaan anak Twitter mendaftar untuk bisnis layanan koin dan kemungkinan akan mengintegrasikan fungsi pembayaran enkripsi.
Baru-baru ini, sebuah anak perusahaan dari platform media sosial terkenal telah mendaftar sebagai bisnis layanan koin di Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di Amerika Serikat. Diketahui, entitas terdaftar tersebut bernama "Twitter Payments LLC", yang didirikan pada bulan Agustus tahun ini di negara bagian Washington. Tindakan ini memicu spekulasi tentang arah bisnis platform tersebut di masa depan.
FinCEN sebagai lembaga di bawah Departemen Keuangan AS, bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan bisnis layanan uang. Perusahaan yang terdaftar harus melaporkan transaksi yang mencurigakan kepada lembaga ini untuk memastikan kepatuhan dan transparansi kegiatan keuangan.
Pendaftaran ini terjadi tidak lama setelah platform media sosial tersebut berganti pemilik. Pemilik baru telah menyatakan berkali-kali niatnya untuk menjadikan platform tersebut sebagai "aplikasi super" multifungsi. Ada laporan bahwa manajemen baru sedang mempertimbangkan untuk mengintegrasikan fungsi pembayaran koin ke dalam layanan yang ada di platform.
Arah ini mungkin menunjukkan ambisi platform dalam bidang teknologi keuangan. Dengan semakin kaburnya batas antara media sosial dan layanan keuangan, kita mungkin akan melihat lebih banyak upaya lintas batas yang serupa. Namun, transformasi ini juga menghadapi berbagai tantangan seperti regulasi, teknologi, dan penerimaan pengguna.
Para ahli industri percaya bahwa keterlibatan platform sosial dalam bidang pembayaran dapat memberikan pengalaman yang lebih mudah bagi pengguna, tetapi pada saat yang sama, perlu untuk membangun sistem pengendalian risiko yang komprehensif untuk melindungi keamanan dana dan privasi pengguna. Di masa depan, bagaimana platform tersebut menyeimbangkan inovasi dan kepatuhan akan menjadi fokus pengamatan.