Minggu ini, fokus pasar beralih dari konflik geopolitik ke dampak kebijakan moneter. Perbedaan pendapat antara Trump, Ketua Federal Reserve Powell, dan CEO TSL Elon Musk menyoroti kebutuhan mendesak Trump akan stimulus ekonomi jangka pendek. Kebutuhan ini tidak hanya menjadi pendorong utama kenaikan pasar, tetapi juga mungkin bertujuan untuk mengimbangi dampak negatif dari kebijakan tarif, sekaligus merupakan strategi Trump untuk meningkatkan tingkat dukungan yang lesu.
Hingga Juli 2025, tingkat dukungan Trump berkisar antara 43% hingga 45%, dengan dukungan bersih berada di antara negatif 7% hingga negatif 10%, yang merupakan titik terendah dalam masa jabatannya. Sejak penerapan kebijakan tarif secara besar-besaran pada bulan April, tingkat dukungannya terus menurun. Selain itu, kebijakan imigrasi yang keras memicu protes luas, yang semakin mempengaruhi dukungan publik.
Namun, dukungan Trump di kalangan pemilih inti Partai Republik tetap kuat. Data YouGov menunjukkan bahwa sekitar 81% pendukung MAGA masih mendukung kebijakan tarifnya secara tegas. Secara keseluruhan, tingkat dukungan Trump menunjukkan polarisasi yang jelas: pendukung setia tetap setia, tetapi banyak pemilih independen kehilangan dukungan. Ada perbedaan signifikan dalam pandangan publik terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinannya.
Rendahnya tingkat dukungan ini mungkin menjadi salah satu alasan utama yang mendorong Trump untuk terus mengambil kebijakan yang agresif. Menghadapi tekanan politik saat ini, Trump mungkin akan mengambil sikap yang lebih aktif dalam kebijakan ekonomi dan kebijakan moneter, dengan harapan dapat menghidupkan kembali ekonomi dan memenangkan dukungan pemilih.
Seiring dengan mendekatnya pemilihan umum AS 2025, kebijakan ekonomi Trump dan tekanannya terhadap Federal Reserve mungkin akan menjadi fokus perhatian pasar. Investor perlu memperhatikan perubahan kebijakan ini terhadap potensi dampaknya pada pasar keuangan, sambil juga memperhatikan perubahan situasi ekonomi global.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
15 Suka
Hadiah
15
3
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropHunterWang
· 07-02 09:52
Chuanbao akan melakukan sesuatu lagi
Lihat AsliBalas0
OnChainDetective
· 07-02 09:51
Analisis pergerakan dana besar memiliki muslihat, fokus memantau 81% sumber data dukungan.
Lihat AsliBalas0
BtcDailyResearcher
· 07-02 09:40
Masih mengurus jebakan politik itu, cepat-cepat ke kenaikan suku bunga dan penurunan suku bunga.
Minggu ini, fokus pasar beralih dari konflik geopolitik ke dampak kebijakan moneter. Perbedaan pendapat antara Trump, Ketua Federal Reserve Powell, dan CEO TSL Elon Musk menyoroti kebutuhan mendesak Trump akan stimulus ekonomi jangka pendek. Kebutuhan ini tidak hanya menjadi pendorong utama kenaikan pasar, tetapi juga mungkin bertujuan untuk mengimbangi dampak negatif dari kebijakan tarif, sekaligus merupakan strategi Trump untuk meningkatkan tingkat dukungan yang lesu.
Hingga Juli 2025, tingkat dukungan Trump berkisar antara 43% hingga 45%, dengan dukungan bersih berada di antara negatif 7% hingga negatif 10%, yang merupakan titik terendah dalam masa jabatannya. Sejak penerapan kebijakan tarif secara besar-besaran pada bulan April, tingkat dukungannya terus menurun. Selain itu, kebijakan imigrasi yang keras memicu protes luas, yang semakin mempengaruhi dukungan publik.
Namun, dukungan Trump di kalangan pemilih inti Partai Republik tetap kuat. Data YouGov menunjukkan bahwa sekitar 81% pendukung MAGA masih mendukung kebijakan tarifnya secara tegas. Secara keseluruhan, tingkat dukungan Trump menunjukkan polarisasi yang jelas: pendukung setia tetap setia, tetapi banyak pemilih independen kehilangan dukungan. Ada perbedaan signifikan dalam pandangan publik terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinannya.
Rendahnya tingkat dukungan ini mungkin menjadi salah satu alasan utama yang mendorong Trump untuk terus mengambil kebijakan yang agresif. Menghadapi tekanan politik saat ini, Trump mungkin akan mengambil sikap yang lebih aktif dalam kebijakan ekonomi dan kebijakan moneter, dengan harapan dapat menghidupkan kembali ekonomi dan memenangkan dukungan pemilih.
Seiring dengan mendekatnya pemilihan umum AS 2025, kebijakan ekonomi Trump dan tekanannya terhadap Federal Reserve mungkin akan menjadi fokus perhatian pasar. Investor perlu memperhatikan perubahan kebijakan ini terhadap potensi dampaknya pada pasar keuangan, sambil juga memperhatikan perubahan situasi ekonomi global.