Idola Populer Jepang Masuk ke Pasar Aset Kripto Mengundang Perbincangan
Baru-baru ini, seorang idola terkenal Jepang mengumumkan peluncuran token kripto yang dinamai dengan namanya sendiri, yang memicu perhatian luas di industri. Idola ini sebelumnya telah merilis karya seni digital NFT pada tahun 2021, di mana harga transaksi untuk satu karya mencapai 170.000 yuan, mencetak rekor baru di bidang tersebut.
Pada bulan Februari tahun ini, idola ini muncul di sebuah bar di Hong Kong untuk menghadiri acara bursa, yang membuat para profesional industri mencium sinyal bahwa proyek baru akan segera diluncurkan. Benar saja, dua bulan kemudian, sebuah token bernama "Mikami" muncul di jaringan Solana. Skema distribusi token ini cukup kontroversial: 50% terkunci hingga tahun 2069, 20% dijual presale kepada investor awal, dan 5% digunakan untuk pemasaran.
Dokumen putih proyek mengusulkan rencana pengembangan yang ambisius, termasuk mengintegrasikan ekonomi penggemar, kecerdasan buatan, organisasi otonom terdesentralisasi ( DAO ), dan elemen budaya tradisional ke dalam teknologi blockchain. Namun, para ahli industri meragukan kelayakan tujuan-tujuan ini.
Para analis menunjukkan bahwa proyek ini memiliki banyak risiko:
Skema alokasi koin dapat menyebabkan manipulasi pasar.
Peta jalan proyek terlalu besar, tingkat kesulitan untuk mencapainya sangat tinggi.
Kombinasi antara ekonomi penggemar dan pasar Aset Kripto memiliki ketidakpastian.
Profesionalisme dan integritas tim di belakang proyek perlu diuji.
Risiko regulasi tidak boleh diabaikan, otoritas regulasi keuangan Jepang baru-baru ini telah mengambil tindakan terhadap proyek serupa.
Untuk investor biasa, para ahli menyarankan:
Tetap rasional, anggap proyek semacam ini sebagai investasi hiburan berisiko tinggi.
Jumlah investasi tidak boleh melebihi batas kerugian yang dapat Anda tanggung.
Pantau dengan seksama pergerakan pasar dan perubahan kebijakan regulasi.
Idola ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengeksplorasi model bisnis baru, mencerminkan tren integrasi industri hiburan dengan teknologi baru. Namun, investor perlu bersikap hati-hati dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap risiko dan peluang.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Idol Jepang Dorong Token Solana Mikami Mengundang Perdebatan, Ahli Peringatkan Risiko Tinggi
Idola Populer Jepang Masuk ke Pasar Aset Kripto Mengundang Perbincangan
Baru-baru ini, seorang idola terkenal Jepang mengumumkan peluncuran token kripto yang dinamai dengan namanya sendiri, yang memicu perhatian luas di industri. Idola ini sebelumnya telah merilis karya seni digital NFT pada tahun 2021, di mana harga transaksi untuk satu karya mencapai 170.000 yuan, mencetak rekor baru di bidang tersebut.
Pada bulan Februari tahun ini, idola ini muncul di sebuah bar di Hong Kong untuk menghadiri acara bursa, yang membuat para profesional industri mencium sinyal bahwa proyek baru akan segera diluncurkan. Benar saja, dua bulan kemudian, sebuah token bernama "Mikami" muncul di jaringan Solana. Skema distribusi token ini cukup kontroversial: 50% terkunci hingga tahun 2069, 20% dijual presale kepada investor awal, dan 5% digunakan untuk pemasaran.
Dokumen putih proyek mengusulkan rencana pengembangan yang ambisius, termasuk mengintegrasikan ekonomi penggemar, kecerdasan buatan, organisasi otonom terdesentralisasi ( DAO ), dan elemen budaya tradisional ke dalam teknologi blockchain. Namun, para ahli industri meragukan kelayakan tujuan-tujuan ini.
Para analis menunjukkan bahwa proyek ini memiliki banyak risiko:
Untuk investor biasa, para ahli menyarankan:
Idola ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengeksplorasi model bisnis baru, mencerminkan tren integrasi industri hiburan dengan teknologi baru. Namun, investor perlu bersikap hati-hati dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap risiko dan peluang.