Elon Musk: Tanpa Saya Trump akan Kalah di Pilpres, Ia Tak Tahu Berterima Kasih
Eks-Kepala Department of Government Efficiency (D.O.G.E) Elon Musk kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menyebut Trump tidak tahu berterima kasih. “Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilu, Partai Demokrat akan menguasai DPR dan Partai Republik akan menang 51-49 di Senat,“ cuitnya dalam unggahan di media sosial X, Kamis (05/06). Perserteruan ini kembali memanas usai Musk mundur dari jabatan yang baru saja diemban kurang dari lima bulan itu. Pasalnya, Musk menentang kebijakan pajak baru Trump yang dinilai justru akan membuang anggaran. Secara terpisah, dalam unggahan Truth Social, Donald Trump menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan Musk saat ini. Namun baginya, kebijakan pajak baru tersebut justru akan memangkan anggaran hingga US$1,6 triliun atau setara dengan Rp26 kuadriliun.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Elon Musk: Tanpa Saya Trump akan Kalah di Pilpres, Ia Tak Tahu Berterima Kasih
Eks-Kepala Department of Government Efficiency (D.O.G.E) Elon Musk kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menyebut Trump tidak tahu berterima kasih.
“Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilu, Partai Demokrat akan menguasai DPR dan Partai Republik akan menang 51-49 di Senat,“ cuitnya dalam unggahan di media sosial X, Kamis (05/06).
Perserteruan ini kembali memanas usai Musk mundur dari jabatan yang baru saja diemban kurang dari lima bulan itu. Pasalnya, Musk menentang kebijakan pajak baru Trump yang dinilai justru akan membuang anggaran.
Secara terpisah, dalam unggahan Truth Social, Donald Trump menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan Musk saat ini. Namun baginya, kebijakan pajak baru tersebut justru akan memangkan anggaran hingga US$1,6 triliun atau setara dengan Rp26 kuadriliun.