Perusahaan kepatuhan blockchain AMLBot merilis laporan yang mengatakan bahwa Tether mengalami penundaan dalam memasukkan alamat yang dicurigai ke daftar hitam, mengakibatkan lebih dari $78 juta USDT ditransfer sebelum pembekuan berlaku. Penundaan ini berasal dari mekanisme kontrak multisig Tether di Ethereum dan Tron, di mana proses daftar hitam membutuhkan dua konfirmasi transaksi multisig, dengan perbedaan waktu rata-rata 44 menit. Selama jendela ini, penyerang dapat memantau daftar hitam secara real time untuk mengirimkan transaksi dan dengan cepat mentransfer aset untuk menghindari pembekuan. Laporan tersebut mencatat bahwa sejak 2017, sekitar 170 alamat Tron telah memanfaatkan penundaan ini, dengan rata-rata hampir $290.000 per alamat bergerak sebelum secara resmi masuk daftar hitam. Insiden tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi penegakan kepatuhan Tether. (Kointelegraf)
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Penanganan daftar hitam Tether mengalami latensi sehingga 78 juta USD USDT tidak dibekukan tepat waktu.
Perusahaan kepatuhan blockchain AMLBot merilis laporan yang mengatakan bahwa Tether mengalami penundaan dalam memasukkan alamat yang dicurigai ke daftar hitam, mengakibatkan lebih dari $78 juta USDT ditransfer sebelum pembekuan berlaku. Penundaan ini berasal dari mekanisme kontrak multisig Tether di Ethereum dan Tron, di mana proses daftar hitam membutuhkan dua konfirmasi transaksi multisig, dengan perbedaan waktu rata-rata 44 menit. Selama jendela ini, penyerang dapat memantau daftar hitam secara real time untuk mengirimkan transaksi dan dengan cepat mentransfer aset untuk menghindari pembekuan. Laporan tersebut mencatat bahwa sejak 2017, sekitar 170 alamat Tron telah memanfaatkan penundaan ini, dengan rata-rata hampir $290.000 per alamat bergerak sebelum secara resmi masuk daftar hitam. Insiden tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi penegakan kepatuhan Tether. (Kointelegraf)