Pesan ChainCatcher, tim peneliti dari MIT, Wellesley College, dan Massachusetts College of Art baru-baru ini menemukan bahwa ketergantungan jangka panjang pada model bahasa besar seperti ChatGPT dapat merusak kemampuan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah koneksi gelombang Alpha di otak peserta yang menggunakan AI untuk menulis hanya setengah dari pemikir independen (42 dibandingkan 79), dan 83,3% tidak dapat mengutip isi artikel mereka dengan akurat. Peneliti menyebut fenomena ini sebagai utang kognitif—mengurangi beban berpikir dalam jangka pendek tetapi menyebabkan penurunan pemikiran kritis dan kreativitas dalam jangka panjang.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Penelitian: Ketergantungan jangka panjang pada model bahasa besar seperti ChatGPT mungkin akan merusak kemampuan kognitif
Pesan ChainCatcher, tim peneliti dari MIT, Wellesley College, dan Massachusetts College of Art baru-baru ini menemukan bahwa ketergantungan jangka panjang pada model bahasa besar seperti ChatGPT dapat merusak kemampuan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah koneksi gelombang Alpha di otak peserta yang menggunakan AI untuk menulis hanya setengah dari pemikir independen (42 dibandingkan 79), dan 83,3% tidak dapat mengutip isi artikel mereka dengan akurat. Peneliti menyebut fenomena ini sebagai utang kognitif—mengurangi beban berpikir dalam jangka pendek tetapi menyebabkan penurunan pemikiran kritis dan kreativitas dalam jangka panjang.