Mulai tahun 2024, Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui beberapa ETF Bitcoin spot, menarik arus besar dana institusional, dengan aset iShares Bitcoin Trust dari BlackRock dengan cepat melampaui $50 miliar, menjadi penggerak pasar yang penting. Peristiwa halving Bitcoin pada April 2024 lebih lanjut membatasi pasokan, meningkatkan kelangkaan dan memberikan dukungan yang solid untuk harga. Pada Maret 2025, pemerintah AS memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan strategi nasionalnya, memegang lebih dari 200.000 koin, secara signifikan meningkatkan legitimasi dan kepercayaan pasar terhadap Bitcoin. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global dan tekanan inflasi telah mendorong Bitcoin menjadi aset safe-haven, dan ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga di masa depan juga telah meningkatkan daya tariknya.
Beberapa analis tetap optimis tentang masa depan Bitcoin. Co-founder MicroStrategy, Michael Saylor, memprediksi bahwa Bitcoin akan mencapai $200,000 pada tahun 2025, sementara Tom Lee dari Fundstrat optimis bahwa harganya akan mencapai $250,000. Standard Chartered juga memperkirakan harga akan naik menjadi sekitar $200,000 pada akhir tahun. Ramalan optimis ini didasarkan pada efek gabungan dari peningkatan adopsi institusional, pengurangan pasokan, dan faktor-faktor makroekonomi.
Meskipun ada prospek yang cerah, Bitcoin masih menghadapi ketidakpastian kebijakan, volatilitas harga yang tinggi, dan tantangan teknis seperti skala jaringan dan masalah konsumsi energi. Investor perlu mengelola risiko dengan hati-hati dan menghindari mengejar kenaikan secara membabi buta.
Dengan berbagai faktor informasi yang menguntungkan yang digabungkan, Bitcoin menunjukkan momentum naik yang kuat pada 2025, memperkuat statusnya sebagai emas digital. Bagi investor, terus memantau dinamika institusi dan perubahan kebijakan, bersama dengan pengendalian risiko yang efektif, akan membantu menangkap peluang di masa depan.